Penasaran Sampai Mati




Namanya tipokinetik, alias tipografi kinetik. Jadi di tugas akhir semester ini, gue dan teman gue, Riayana, dan lainnya juga satu angkatan menerima topik baru yang cukup mengejutkan. Sebenernya gak terlalu sulit sih, walau kalau dibilang gampang, juga gak segampang itu. Intinya tugas ini menautkan dua hal, tipografi dan kinetik, yaitu tulisan yang bergerak. Tapi, tulisan yang bergerak itu gak bisa seenaknya dibikin bergerak lho. Bergerak sendiri harus memiliki arti. 

Nah, kebetulan gue dan Riayana memilih potongan introduksi dari film "Wreck-It-Ralph", sebuah kartun jebolan Disney yang sempat tenar beberapa tahun lalu. Prosesnya gak terlalu sulit, kendati ada sih momen yang paling bikin pengin lempar laptop. Jadi awalnya kita harus tahu dulu film apa sih "Wreck-It-Ralph" itu. Tahu tokoh-tokohnya, dan tahu adegan-adegan yang bakal kami reperesentasikan ke dalam tipografi yang bergerak.

Tipografinya pun tidak bisa sesuka hati, ingin pakai yang mana. Dalam mata kuliah tipografi diajarkan di mana kita harus meletakkan focal point, yaitu poin yang menjadi fokus utama. Dan karena "Wreck-It-Ralph" menceritakan sebuah suasana game dalam arcade yang sudah usang, jadi akhirnya kami berakhir di sebuah pilihan, menggunakan font pixeleted. Berikut dengan atribut-atribut filmnya yang sengaja dibuat dengan format yang sama. 

Setelah membuat konsep, juga membuat storyboard. Semua komponen itu bisa digarap menggunakan aplikasi video editing semacam Adobe Premiere atau Adobe Flash atau Adobe After Effect. Dari ketiga program yang ditunjuk, jelas yang paling dikenal adalah Adobe Premiere lantaran pas semester lalu pernah diberikan tutornya, nah lho dua lagi? Itu big problem-nya, apalagi Adobe After Effect. Yang gue tahu dari Adobe After Effect adalah program yang diturunkan dari surga untuk menolong para penyunting film dunia. Awal membuka, jelas gue kesulitan banget, dengan tombol-tombol dan shortcut sederhana sekalipun, masih harus mencari di Google dan lihat tutorial. Alhasil, gue dan Riayana membutuhkan waktu yang sangaaat lama di permulaan karena kami malah mengerjakannya menggunakan sistem animasi manual mirip di Adobe Premiere. Tapi, entah kenapa ya, saat itu malah makin gigih dan penasaran banget buat mencoba. Dan, voila! Akhirnya setelah semingguan, gue berhasil menyelesaikan tipokinetik pertama.

Ya, doakan saja biar nanti nilainya memuaskan hati :)

0 comments:

 

Flickr Photostream


Twitter Updates

Meet The Author