Derai hujan mengantuk bumi. Seberkas cahaya meninggalkan harap. Di balik paras bersesumbar itu kau menitikkan air mata. Tanpa seberkas cahaya sebuah siluet takkan menjadi raksasa. Di kala kau menjauh hatiku bergemuruh pasang, mendendangkan kalimat pertanyaan. Andai kau dapat merapal, tangan itu akan selalu membelai wajahku dengan sejuta senyuman.
Rasanya status gue yang di atas rada janggal. Baru gue tulis tadi malem, dengan kertas-kertas rangkuman yang bertebaran ga jelas. Sebenernya selama ujian ini, gue sengaja meng-hiatus-kan diri untuk ga nulis fan fic. Tapi nyatanya hari ini, gue beneran kangen banget dengan TORN hehe~ Kangen dengan Ki Bum, dan seluruh warga Vain Crevie. Padahal sih naksah awalnya yang ber-alegori udah gue tulis minggu kemaren. Tapi rasanya kurang pas kalo belom diketik di laptop.
Mulai dari awal minggu ini gue diterpa banyak pergumulan lagi. Dari ide unik yang gue dapet saat belajar fisika, sampe perasaan yang-ga-tau-apa-itu, yang bergejolak di hati gue TT_________TT
Pas hari Minggu malem gue mendapatkan intuisi konyol yang bisa dianalogikan menjadi sesuatu yang so sweet banget. Dari sebuah senter dan siluet tangan. Dan status gue barusan mencerminkan dikit dari metafora-nya.
Sebelum pekan ujian ini, ada salah satu temen gue yang emang rikues fan fic sih. Secara dia mau ultah juga, jadi gue dengan senang hati pengen buatin. Tapi lagi-lagi gue pengen menggunakan setting negeri Sakura buat jadi latar tempatnya. Belakangan ini gue emang suka sama Jejepangan sih. Selain gara-gara L'Arc~en~Ciel, GACKT-nya tapi gue juga suka dengan gemerlap lampunya. Bagi gue, Jepang itu kayak New York yang ada di Asia. Semuanya bercengkerama dengan baik.
Makanya sekalipun gue buat fan fic dengan cast artis Korea, tapi gue pengen selalu menyelipkan unsur Jepang di dalamnya. Nama jalan dan perfektur-nya juga unik-unik. Dan sepertinya kali ini gue akan mengambil tempat Saporro, setelah kemaren ngambil tempat Roppongi :D
Ide yang gue dapet adalah soal seorang bodyguard yang bekerja untuk salah satu Yakuza Jepang. Dan ga sengaja gue mendapat klise yang berambigu tadi malem. Gue melihat seorang cowok yang berjalan lunglai gitu di sebuah lorong panjang. Dia mencari pendar cahaya yang nyatanya dipegang sama satu cewek.
Bener-bener ngebingungin deh. Masih banyak misteri yang harus gue ungkap dan sambung untuk membuat suatu cerita. Dan lagi, gue penasaran dengan lagu Yiruma yang judulnya Indigo. Sepertinya lagu itu bakal jadi theme song gue kali ini.
0 comments:
Post a Comment