Agaknya gue selalu mentautkan segala pemikiran dengan benda-benda yang bergelimpang di angkasa. Salah satunya awan, benda putih yang sering berkumulus di atas langit itu adalah salah satu ide dan pemikiran gue. Terkadang gue marah kalo seseorang mengejek benda langit yang satu itu.
Biasa gue mendapatkan inspirasi dengan menganalogikan suatu perbuatan manusia dengan awan. Kadang juga dengan hujan sih. Sebenernya gue ga seberapa suka ujan, tapi...
karena hujan juga gue bisa mendapatkan ide cemerlang.
Pernah saat itu gue ujan-ujanan demi bisa merasakan tetesan air hujan. Rada konyol memang, tapi gue menarik suatu kesimpulan manis untuk seorang pasangan.
Tetaplah mengukir senyum di bawah derai hujan, karena setiap tetesannya akan berefleksi lurus dan memantulkan perasaanmu kepada orang lain yang menatapnya.
Taken: Just Before The Rain by Azura-chan
Sebenernya hari ini gue pengen membahas tentang ide menulis. Ide menulis datangnya bisa dari mana aja. Dari kejadian pribadi atau bisa juga dari kejadian orang lain yang ingin direalisasikan ke dalam bentuk tulisan. Saran gue buat orang yang super sibuk--contohnya gue yang masih sekolah--biasa bakal menyimpan buku plot dalam tempat pensilnya.
Gue pernah denger satu nasehat dari penulis script terkenal di televisi, dia bilang.. selagi ada ide, langsung tulis idenya di kertas. Pas awal gue nulis, gue ga menerapkan itu, tapi pas udah tengah-tengah, gue beneran merasa bahwa pesan itu penting banget. Sekali gue ga nulis, ide gue udah ketimpa sama rumus fisika. Jadi buku plot merupakan hal yang penting banget.
Buat temen yang pengen belajar nulis, apa salahnya untuk menengok ke alam sekitar dan merealisasikan keindahannya dalam bentuk tulisan. Bisa juga jika kita terinspirasi dari film ataupun tulisan orang lain, gue rasa itu bukan merupakan tindakan penjiplakkan, karena seorang penulis terkenal pun bisa terinspirasi dari tulisan ece-ece.
0 comments:
Post a Comment