Ah, sepertinya gue rada gagal dalam menulis. Indigo, lebih tepatnya. Mungkin karena belakangan ini gue mengonsumsi novel Golden Compass. Gue rasa tuh novel emang rada berat, padahal itu dikategorikan sebagai novel anak loh. Mungkin bukan karena banyak kata-kata kajian yang berhamburan di setiap halamannya, tapi karena itu novel terjemahan, jadi penerjemahnya menerjemahkan novel itu dengan tatanan SPOK yang rada rancu TT___________TT
Akibatnya gaya tulis gue juga jadi ikutan begitu. Padahal awalnya novel itu gue baca atas rekomendasi temen gue, katanya novel itu banyak bercerita tentang dunia atas dan bawah. Karena gue harus nulis TORN dan perlu banyak wawasan, eh, sekarang malah jadi balik meninju gue.
Sebenernya gue emang termasuk golongan tua. Entah kenapa tulisan yang gue buat itu ga sesuai dengan tingkat umur gue. Padahal udah jelas, kalo terlalu tinggi mengandaikan sesuatu dengan metafora yang rada ga pas, bakal mengundang pertanyaan. Eh, tapi gue masih aja ga bisa menghilangkan kegatelan tangan gue.
Is it okay if I'm a prefectionist one?
Gue emang terlahir jadi seseorang yang super perfeksionis, tangan gue selalu gatel mengedit fan fic yang punya gagasan yang kurang baik. Makanya sekali orang bilang gue gagal, otak gue udah langsung ngelabel-in warning itu di otak.
Tapi, sebenernya apa yang harus gue lakukan?
Apakah diksi berat ini adalah ciri khas dari seorang azura-chan?
*dizzy*
0 comments:
Post a Comment