In the evening I saw with you
The orange sun
You looked like you're going to cry
Eternal goodbye....
Itu potongan lagu yang dikarang GACKT buat film MOON CHILD. Sebenernya temen gue udah merekomendasiin gue buat beli film ini, secara kedua main casts-nya emang artis jagoan gue banget. Hyde dan GACKT. Akting mereka berdua ga jelek, dan gue sempet terpukau dengan rentetan bahasa Mandarin yang lancar banget diucapin GACKT sama Hyde.
Ceritanya tak jauh dari VAMPIRE, CRIME, and YAKUZA. Tapi di balik sisi gelap itu, gue bisa mempelajari dalamnya makna persahabatan.
Di mulai dari suatu kawasan bernama Mallepa di setting waktu, tahun 2014. Di mana perekonomian Jepang mengalami kemunduran dan banyak imigran yang bermukim di daerah dekat dataran China. Beradalah tiga anak kecil, Sho (GACKT), Toshi, dan Shinji. Mereka bertiga adalah penculik cilik. Suatu hari saat ketiganya mencuri sejumlah uang, Sho ga sengaja bertemu dengan Kei (Hyde). Sho kecil sempat bingung dengan keadaan Kei. Ia menemukan pemuda itu hampir terbakar di bawah matahari, tapi lambat-laun akhirnya dia sadar kalo Kei adalah vampire.
Awal pertemuan Sho dan Kei tak hanya berujung di sana. Keduanya menjalin persahabatan, sampai Sho beranjak dewasa. Sho hidup dalam lingkungan dan pengaruh yakuza. Sifatnya berandal, sering mencuri. Dan dengan kehebatan Kei-lah ia dapat terus beraksi.
Suatu hari Sho dan Kei bertemu seorang pemuda Taiwan, Son (Wang Lee Hom). Mereka bertiga, ditambah dengan Toshi akhirnya membentuk suatu kelompok, sampai akhirnya Sho jatuh hati pada adik perempuan Son; Yi Che. Tak disangka Kei juga memiliki perasaan yang sama, namun ia berusaha menutupinya.
Suatu hari sekelompok mafia, membalas dendam dengan membunuh Toshi. Pada kejadian sebelumnya, gerombolan Sho memang sengaja menyuruh Toshi untuk membantu mereka: meracuni pizza. Hari yang begitu indah menjadi ternoda. Yi Che dan Son pun tahu, Kei adalah seorang vampire. Tak lama setelah itu, tiba-tiba saja Kei menghilang tanpa jejak.
Beberapa tahun pun berlalu, Sho sudah menjadi boss mafia, dan ia pun menikahi Yi Che. Anak mereka sudah beranjak 6 tahun. Namun, Son malah memilih jalan hidupnya untuk bergabung dengan mafia lokal. Kelompok itulah yang akhirnya membunuh Shinji--sahabat Sho--dan membuat Sho ingin membalas dendam.
Keadaan Yi Che semakin memburuk, ia memiliki penyakit mematikan dan Sho pun meminta Kei untuk kembali. Sho ingin Kei merubah Yi Che untuk anak mereka. Kei menolak, baginya menjadikan Yi Che seorang vampire sama saja dengan menjadikan seorang monster.
Karena itu, Sho dan Kei pun membuat perjanjian. Setelah membuat perjanjian itu, mereka pergi bersama untuk memberi pelajaran kepada grup mafia lokal. Namun, naasnya Sho malah terbunuh di tangan Son. Kei yang tak puas akhirnya membunuh Son dan Sho mati di dalam pelukannya.
Di tahun 2045, anak dari Sho dan Yi Che pun beranjak remaja. Kei telah merawatnya, namun Sho hanya dapat melihatnya dari jauh. Kei telah merubah Sho pada saat hari kematiannya itu. Dan di akhir cerita, mereka berdua memutus buat bunuh diri dengan melihat matahari terbit di pantai.
Review dari gue, er.. mungkin film ini terkesan datar bagi para pencinta film vampire semacam Twilight. Soal elemen-elemen vampire-nya kurang menonjol sih. Romance-nya juga, film ini lebih menyorot ke arah mafia dan segala kekejiannya. Tapi gue cukup salut dengan persahabatan Kei dan Sho. Mereka bener-bener menjaga kesakralan persahabatan mereka sampe akhir. Dan jujur, gue sukkaaaa banget sama lirik Orenji no Taiyou itu. Makna dalem, sepertinya persahabatan itu memang terus dibawa hingga kehidupan yang selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment